kaltim.radar24.co.id, Kutai Barat – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar kegiatan Sosialisasi dan Identifikasi Riset dan Inovasi dengan tema “Peningkatan Kapasitas Pengguna Riset dan Inovasi untuk Masyarakat” di Kabupaten Kutai Barat dan Mahakam Ulu (Mahulu). Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat sinergi antara pelaku riset, pemerintah daerah, dan masyarakat guna mendukung pembangunan daerah yang berkelanjutan dan berbasis ilmu pengetahuan.
Acara ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari instansi pemerintah, akademisi, pelaku usaha, hingga tokoh masyarakat. Tujuannya adalah mendorong pemanfaatan hasil riset sebagai fondasi utama dalam merancang kebijakan dan program pembangunan daerah yang tepat sasaran.
Dalam wawancara bersama media, Yulian, S.E., Kepala Bidang Litbang, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak sekadar sosialisasi, tetapi juga merupakan forum strategis untuk menggali potensi dan kebutuhan riset lokal.
> “Kami ingin memastikan bahwa riset dan inovasi yang dihasilkan benar-benar menyentuh kebutuhan riil masyarakat di Kutai Barat dan Mahulu,” ujarnya.
Beberapa topik penting yang menjadi sorotan dalam sosialisasi ini meliputi:
Pemanfaatan riset untuk ketahanan pangan lokal,
Pengembangan teknologi tepat guna untuk masyarakat pedesaan,
Peluang kolaborasi riset antara BRIN dan pemerintah daerah,
Identifikasi kebutuhan inovasi daerah yang disesuaikan dengan karakteristik lokal.
Selain paparan materi, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan diskusi kelompok interaktif yang mendorong peserta untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang riset di masing-masing wilayah. Hasil dari diskusi tersebut akan menjadi masukan penting bagi BRIN dalam menyusun program riset lanjutan yang relevan dan aplikatif.
Dalam sambutannya, Yulian, S.E. juga mengapresiasi kehadiran BRIN di daerah dan menekankan pentingnya tindak lanjut konkret atas hasil kegiatan ini.
> “Kami menyambut baik inisiatif ini, karena riset yang terarah dan sesuai dengan kebutuhan daerah akan mempercepat tercapainya visi pembangunan kami,” tegasnya.
Melalui kegiatan ini, BRIN berharap terciptanya ekosistem riset yang inklusif dan partisipatif, di mana masyarakat tidak hanya menjadi objek, tetapi juga aktor aktif dalam pengembangan serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kemajuan wilayah. ( Melky Malis)