kaltim.radar24.co.id, Sangatta – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Kutai Timur terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas dan keterlibatan tenaga kerja lokal melalui berbagai program strategis. Di bawah kepemimpinan Roma Malau, dinas tersebut menjalankan sejumlah inisiatif terobosan, mulai dari Job Fair berbasis evaluasi, digitalisasi layanan tenaga kerja, hingga pemberdayaan kawasan transmigrasi.
Salah satu sorotan utama adalah penyelenggaraan Job Fair Kutim 2025 yang digelar pada Mei lalu di Gedung Serba Guna Bukit Pelangi, Sangatta. Kegiatan ini berhasil menarik lebih dari 1.000 pencari kerja yang langsung diserap oleh lebih dari 20 perusahaan peserta. Roma menegaskan bahwa Job Fair bukan sekadar formalitas.
“Kami pastikan hanya perusahaan yang benar-benar membuka lowongan yang bisa ikut. Semua hasil rekrutmen juga wajib dilaporkan. Ini untuk menjamin transparansi dan menekan praktik percaloan,” ujarnya saat ditemui usai penutupan acara.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Tak hanya itu, Disnakertrans juga tengah mengembangkan aplikasi pencari kerja online sebagai upaya digitalisasi layanan publik. Aplikasi ini ditujukan untuk mempermudah masyarakat mengakses informasi lowongan kerja, memantau status lamaran, serta menciptakan database tenaga kerja Kutim yang lebih akurat dan efisien.
Dalam bidang peningkatan keterampilan, Disnakertrans terus menghidupkan peran Balai Latihan Kerja (BLK) dengan berbagai pelatihan seperti mekanik alat berat, menjahit, hingga teknik pengolahan hasil pertanian. Menariknya, sejumlah alumni pelatihan langsung direkrut oleh perusahaan peserta Job Fair.
Sementara itu, di sektor transmigrasi, Disnakertrans aktif melakukan pendataan ulang warga transmigran dan memberikan pelatihan keterampilan bertani, bantuan bibit, serta penguatan kelembagaan desa. Masalah klasik seperti konflik lahan dan status Hak Pengelolaan Lahan (HPL) juga ditangani serius melalui koordinasi intensif lintas instansi, termasuk BPN dan pemerintah desa.
“Transmigran kita harus diberdayakan, bukan hanya disuplai bantuan. Kita berdayakan mereka agar bisa mandiri dan menjadi penggerak ekonomi desa,” ucap Roma Malau.
Sebagai penopang semua program tersebut, Disnakertrans juga menyusun Rencana Pembangunan Tenaga Kerja Makro (RPTKM) 2021–2026. Targetnya cukup ambisius: menyerap 50.000 tenaga kerja dalam lima tahun. Hingga pertengahan 2025, sudah lebih dari 42.000 tenaga kerja berhasil terserap ke berbagai sektor industri.
Job Fair tahap kedua direncanakan digelar pada Oktober 2025 bertepatan dengan HUT ke‑26 Kutai Timur. Diharapkan kegiatan ini dapat semakin memperluas peluang kerja dan memberdayakan SDM lokal secara menyeluruh. (Uzin)