Kaltim.radar24.co.id, Kutai Timur – Kabupaten Kutai Timur (Kutim) masih tertinggal dalam kualitas jaringan internet. Akademisi Universitas Mulawarman (Unmul), Fahrul Agus, mengungkapkan bahwa infrastruktur jaringan di Kutim hanya memiliki range antara 2G sampai 4G saja, dan itu hanya tersedia di Sangatta, ibu kota Kutim.
*Kesenjangan yang Membesar*
Fahrul menilai bahwa kesenjangan kualitas jaringan antara Kutim dan daerah lain di Kaltim, seperti Samarinda, sangat besar. “Di mana provinsi Kaltim, utamanya Samarinda dan beberapa daerah lain, kualitas jaringannya sudah ada 5G. Bahkan di luar negeri atau di kota besar seperti Depok di Jawa sudah ada 6G,” katanya usai menghadiri FGD Penyusunan Masterplan Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi Kabupaten Kutim, Senin (3/11/2025).
*Langkah Cepat Dibutuhkan*
Fahrul berharap pemerintah segera mengambil langkah secara bertahap melalui masterplan yang tengah disusun untuk meningkatkan kualitas jaringan di Kutim. “Misalnya ke depan, masyarakat bisa membuat KTP secara online, jika layanan aplikasi dan ketersediaan jaringannya sudah bagus,” jelasnya.
*Investasi dan Kemitraan: Kunci Sukses*
Fahrul juga menekankan bahwa keterlambatan kualitas jaringan di Kutim bukan semata-mata tanggung jawab pemerintah, tetapi juga melibatkan investasi dan kemitraan dengan vendor infrastruktur seperti Telkom, XL, dan Indosat.
*Diskominfo Kutim: Menyusun Masterplan*
Kepala Dinas Kominfo Kutim, Ronny Bonar Hamonangan Siburian, mengatakan bahwa Kutim belum punya pondasi kuat dalam membangun infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi. “Ini baru pertama kali dibuat (penyusunan masterplan-red). Selama ini kita membangun seolah-olah ada uang, butuh apa? Beli,” jelasnya.
*Apa yang Harus Dilakukan?*
– Pemerintah harus segera mengambil langkah untuk meningkatkan kualitas jaringan di Kutim
– Investasi dan kemitraan dengan vendor infrastruktur harus ditingkatkan
– Masterplan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi harus disusun dengan baik

