Kaltim.radar24.co.id, Kutai Barat – Kabupaten Kutai Barat (Kubar) merayakan hari jadinya yang ke-26, namun masih dihadapkan pada tantangan infrastruktur yang signifikan. 30 kampung di Kubar masih belum teraliri listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN), dan 46 kampung lainnya masih blank spot (tidak ada jaringan internet).
*Listrik dan Internet: Prioritas Utama*
Bupati Kubar, Frederick Edwin, mengakui bahwa listrik dan internet masih menjadi prioritas utama bagi pemerintah daerah. “Kordinasi dengan PLN terus dilakukan untuk percepatan penyediaan listrik beserta dengan prasarana pendukungnya,” ujarnya pada Rapat Paripurna Istimewa di Gedung DPRD, Selasa (4/11/2025).
Dari total 194 kampung/kelurahan, 87 persen telah teraliri listrik PLN, sedangkan 53 persen telah terlayani jaringan internet. Namun, masih ada 45 kampung dengan jaringan internet lemah.
*Upaya Percepatan*
Pemkab Kubar terus melakukan upaya percepatan penanganan kampung yang masih blank spot, termasuk penyediaan akses internet dan Base Transceiver Station (BTS). “Sebanyak 46 kampung pada 12 kecamatan masih blank spot. Secara intensif kita komunikasikan dengan kementerian terkait mengingat hal ini kewenangan pemerintah pusat,” papar Frederick Edwin.
*Air Bersih: Cakupan Layanan Masih Rendah*
Cakupan layanan air bersih melalui jaringan perpipaan PDAM baru mencapai 39,19 persen dari 186.581 jiwa tahun 2024. Sisanya, layanan air bersih dilayani sistem penyediaan air minum pedesaan, air permukaan maupun air tanah.
Dalam rangka HUT Kubar ke-26, pemerintah memberikan subsidi pembangunan Sambungan Rumah (SR) untuk 1.000 kepala keluarga (KK) yang tersebar di 17 kampung. Apakah upaya ini cukup untuk mengatasi tantangan infrastruktur di Kubar?


